Terbanyak di Jabar! 12.702 Petugas Pemilu Jatuh Sakit, Ini Keluhannya
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sel, 20 Feb 2024

Terbanyak di Jabar! 12.702 Petugas Pemilu Jatuh Sakit, Ini Keluhannya. Kementerian Kesehatan RI melaporkan ada 12.702 petugas pemilu 2024 kali ini yang jatuh sakit berdasarkan catatan periode 10 hingga 19 Februari 2024. Data dihimpun dari seluruh wilayah Indonesia, empat provinsi mencatat laporan pasien sakit di angka seribuan kasus.
Empat wilayah tersebut meliputi:
- Jawa Tengah: 1.176 kasus
- Sulawesi Selatan: 1.268 kasus
- Jawa Timur: 1.594 kasus
- Jawa Barat: 4.109 kasus
Jika dirinci lebih lanjut, petugas pemilu terbanyak yang jatuh sakit adalah anggota KPPS yakni 6.521 petugas. Disusul panitia pemungutan suara, saksi, perlindungan masyarakat, bawaslu, hingga panitia pemilihan kecamatan PPK.
Lebih dari tiga ribu orang yakni 3.590 pasien mendatangi fasilitas kesehatan dengan keluhan penyakit pada kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari. Sementara 1.972 kasus lainnya memiliki riwayat hipertensi. Sisanya mengeluhkan gangguan paru seperti ISPA.
Terbanyak di Jabar! 12.702 Petugas Pemilu Jatuh Sakit, Ini Keluhannya
Berikut rinciannya:
- Infeksi saluran pernapasan bagian atas akut: 1.870 kasus
- Gangguan jaringan lunak: 1.553 kasus
- Gangguan episodik dan paroksismal: 1.049 kasus
- Penyakit infeksi usus: 453 kasus
- Penyakit pada telinga bagian dalam: 320 kasus
- Influenza dan peradangan paru-paru: 160 kasus
- Gangguan lain dan tidak spesifik pada sistem peredaran darah: 116 kasus
- Penyakit pada rongga mulut, kelenjar ludah, dan rahang: 113 kasus
Kemenkes RI melaporkan usia terbanyak yang jatuh sakit berada di rentang usia 21 hingga 30 tahun, sementara 31 hingga 40 tahun menyumbang 23 persen dari kasus kesakitan. Pemerintah masih mencatat pasien lansia di angka 3 persen atau sebanyak 391 pasien di usia 60 tahun ke atas jatuh sakit.
Kelompok usia yang juga dilaporkan banyak jatuh sakit ada di rentang 41 sampai 50 tahun yaitu sebanyak 25 persen atau lebih dari 3 ribu kasus.
Sumber : detik
- Author: Redaksi