Kondisi Pelajar SMP Korban Peluru Nyasar di Kendari, Kronologis versi Polisi hingga Tindak Lanjut
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sen, 12 Feb 2024

Kondisi Pelajar SMP Korban Peluru Nyasar di Kendari, Kronologis versi Polisi hingga Tindak Lanjut
“Karena tembakan peringatan dikeluarkan sejauh 1,2 kilometer dari rumah SF,” kata Kombes Pol Aris.
Kemudian pada pagi hari, Kombes Pol Aris mendapat laporan ada satu pelajar terkena peluru nyasar saat tidur.
“Setelah dilakukan pemeriksaan identik dengan peluru yang ditembakkan ke atas,” jelasnya.
Indas Lega Polisi Tanggung Jawab
Terkait peristiwa ini Kombes Pol Aris mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab dengan kondisi korban.
“Kapolda Sultra sudah sampaikan semua biaya perawatan dan kerusakan rumah akan ditanggung,” ujarnya.
“Mulai dari biaya perawatan hingga biaya rumah sakit Kapolda Sultra sudah perintahkan untuk diganti rugi, termasuk biaya santunan nanti,” ujarnya.
Polresta Kendari dan Korban Peluru Nyasar
Polresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko mengatakan Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda) Sultra menanggung biaya perawatan pelajar 13 tahun, SF yang terkena peluru nyasar, Minggu (11/2/2024).
Indas, paman korban mengaku lega lantaran Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) siap menanggung biaya perawatan sang kemenakan, SF.
Sebab sejak pagi Indas kebingungan dengan biaya perawatan kemanakannya tersebut karena ia tak dijamin oleh BPJS.
Indas mengatakan untuk biaya infus dan rontgen saja mereka mengeluarkan uang Rp 1 juta.
“Itupun kami dibantu oleh ibu RT,” kata Indas ditemui di RS Bhayangkara, Minggu (11/2/2024).
Belum lagi biaya perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.
“Baru dia sekarang lagi dioperasi,” tuturnya.
Indas mengatakan keponakannya tersebut, merupakan anak broken home. Kedua orangtuanya sudah cerai.
“Saya ambil dia ini dari Kelas 4 SD,” kata Indas saat TribunnewsSultra kembali bertemu dengan dirinya di Polsek Mandonga.
Indas yang kembali ditemui pun mengucap syukur setidaknya biaya perawatan kemenakannya tersebut tak lagi menjadi bebannya.
Ia berharap kemenakannya tersebut segera pulih.
Awal Mula Kejadian
Sebelumnya SF (13), seorang pelajar perempuan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menjadi korban peluru nyasar, Minggu (11/2/2024) dini hari.
Saat kejadian, korban SF tengah tertidur di kamar bersama dua sepupunya.
Tiba-tiba dia merasakan sakit di bahu kirinya. Ternyata bahunya berdarah.
SF kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Menurut penuturan paman korban, SF selama ini memang tinggal di rumahnya di salah satu perumahan BTN di Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
- Author: Redaksi