Kasus COVID-19 di Klinik Singapura Melonjak, Ini Gejala yang Paling Sering Muncul
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sel, 28 Mei 2024

Kasus COVID-19 di Klinik Singapura Melonjak, Ini Gejala yang Paling Sering Muncul
Dr Tan mengatakan jenis virus baru ini bersifat ringan. Meskipun masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, mereka yang lebih rentan, termasuk kelompok gangguan sistem imun, harus melakukan tindakan pencegahan.
“Sejauh ini varian baru tidak menyebabkan peningkatan komplikasi atau keparahan,” ujarnya.
“Tetapi mereka yang berisiko, orang lanjut usia, mereka yang memiliki penyakit kronis, ibu hamil, harus mengambil tindakan pencegahan.”
Para dokter juga mengaitkan lonjakan perubahan ini dengan melemahnya kekebalan tubuh, dan mendesak masyarakat untuk terus mengikuti vaksinasi.
Mereka juga menyarankan masyarakat untuk bertanggung jawab secara sosial dan mempraktikkan kebiasaan sehat untuk mengurangi penyebaran penyakit tersebut. Hal ini termasuk tetap terhidrasi, mencuci tangan, tinggal di rumah saat tidak sehat, dan menggunakan masker jika seseorang menunjukkan gejala pernapasan.
“Sebagian besar pasien telah memperoleh kekebalan hibrida, dari vaksinasi COVID-19 atau infeksi masa lalu. Namun, vaksinasi atau infeksi terakhir pada sebagian besar pasien mungkin terjadi lebih dari setahun yang lalu, sehingga kekebalan tubuh mungkin berkurang,” beber dr Xie.
Dia menambahkan bahwa baru-baru ini ada peningkatan dalam permintaan vaksinasi. Hal ini sejalan dengan lonjakan yang biasa terjadi sebelum dan selama liburan sekolah, ketika lebih banyak orang melakukan perjalanan.
“Sungguh menggembirakan melihat semakin banyak orang yang mengindahkan saran untuk menggunakan booster vaksin COVID-19,” katanya.
“Kami menganjurkan pemeriksaan vaksin tahunan, baik itu vaksin flu, COVID-19, atau vaksin pneumokokus untuk lansia.”
Sumber : detik

Author Redaksi
Jl. Gatot Subroto No.Kav. 2, RW.3, Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan