Mengerikan! Cacing Hidup 18 Cm Bersarang di Otak Pasien, Begini Cara Masuknya
- account_circle Redaksi
- calendar_month Ming, 7 Sep 2025

Dokter di China berhasil mengangkat seekor cacing 18 cm di otak seorang pasien pria. Cacing tersebut masih hidup dan telah lama bersarang di otak pasien yang namanya disamarkan sebagai Li di media China.
Masalah kesehatan sebenarnya sudah mulai muncul setahun sebelumnya. Ia sempat merasakan ada benda asing di matanya dan penglihatannya menjadi terganggu, seperti melihat ada pola mozaik.
Mengerikan! Cacing Hidup 18 Cm Bersarang di Otak Pasien, Begini Cara Masuknya
Dikutip dari Oddity Central, Li sempat mencari pertolongan medis untuk mengatasi masalah pada matanya. Dokter saat itu tidak menemukan kelainan apapun, tapi hasil pemindaian MRI menemukan adanya benda asing di belakang mata Li.
Namun, karena Li sudah tidak merasakan ada masalah di penglihatannya lagi, ia memutuskan untuk tidak menindaklanjuti temuan benda asing tersebut. Li menolak untuk dioperasi.
Itu rupanya menjadi sebuah keputusan yang kurang tepat. Akhir bulan lalu, Li tiba-tiba mengalami pingsan, mulut berbusa, dan kejang-kejang. Ia lantas dilarikan ke sebuah rumah sakit di Hunan.
Dokter akhirnya melakukan pemindaian MRI dan memutuskan untuk melakukan bedah kraniotomi untuk mengangkat cacing yang bersarang di kepala Li. Melalui prosedur tersebut, parasit panjang berwarna putih itu berhasil diangkat dalam keadaan utuh, bahkan masih bergerak.
Lalu, bagaimana cacing sebesar itu bisa hidup di otak Li? Li menceritakan pada dokter dirinya pernah menangkap seekor ular lalu menelan kantung empedunya mentah-mentah. Itu dilakukannya sebagai salah satu tantangan.
Rupanya di dalam empedu itu ada larva sparganum. Larva tersebut akhirnya masuk ke tubuh Li, bermigrasi ke otak, hingga akhirnya tumbuh semakin besar.
Sparganosis adalah bentuk larva dari cacing pita Spirometra mansoni, yang biasanya ditemukan pada katak, ular, dan burung. Mengonsumsi kecebong mentah, daging katak, daging ular, atau makanan lain yang mengandung sparganosis menimbulkan risiko besar menelan larva yang bisa menetap di otak dan menyebabkan berbagai masalah serius, bahkan kematian.
Setelah 10 hari menjalani perawatan, Li akhirnya bisa pulang. Kondisinya juga terus membaik dan diperkirakan dapat pulih sepenuhnya.

Author Redaksi
Jl. Gatot Subroto No.Kav. 2, RW.3, Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan