Niat Sholat Witir 3 Rakaat: Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahan yang Benar
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sab, 16 Mar 2024

Niat Sholat Witir 3 Rakaat: Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahan yang Benar. Sholat Witir adalah sholat sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sholat ini disebut Witir karena rakaatnya ganjil. Ada yang mengerjakan 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat, hingga 11 rakaat. Berikut penjelasannya.
Menurut buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW yang ditulis Ustadz Arif Rahman, hukum sholat Witir menurut Imam Asy-Syafi’i, Ahmad Bin Hanbal, dan Malik, hukumnya adalah sunnah muakkad.
Sementara itu Imam Abu Hanifah punya pendapat lain, beliau berpendapat kalau sholat Witir hukumnya wajib, namun pendapat Abu Hanifah ini dianggap lemah daripada Imam lainnya.
Sholat Witir biasanya dilaksanakan pada malam hari. Anjuran ini juga dijelaskan dalam hadits:
اجْعَلُوْا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا
“Jadikan akhir malam kalian dengan melakukan Sholat witir” (HR. Bukhari no 998, Abu Dawud no.1438, Ahmad no.4710 dan Muslim no.751 dengan lafadz: falyaj’al akhiro sholatikum witron).
Niat Sholat Witir
Untuk mengerjakan sholat Witir 3 rakaat, boleh dikerjakan dengan dua metode berbeda, yaitu:
- Sholat 3 rakaat sekaligus dengan sekali salam
- Sholat 2 rakaat dahulu dengan sekali salam, kemudian kerjakan sholat 1 rakaat dengan sekali salam.
Dalil yang memperbolehkan mengerjakan sholat Witir 3 rakaat sekaligus yaitu:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتِرُ بِثَلَاثٍ لَا يَق ْعُدُ إِلَّا فِي آخِرِهِنَّ
Artinya: “Rasulullah SAW sholat witir dengan tiga rakaat yang ia tidak duduk (tasyahud) kecuali pada rakaat terakhir “. (HR. Al-Baihaqi, an-Nasai 3/234, Imam Nawawi berkata dalam kitab al majmu 4/7: hadits an-Nasai dan hadits al-Baihaqi semuanya dengan isnad shahih).
Dalil kedua yaitu:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي الْحُجْرَةِ وَ أَنَا فِي الْبَيْتِ،
فَيَفْصِلُ بَيْنَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ بِتَسْلِيمٍ يُسْمِعُنَا هُ.
Artinya: “Rasulullah SAW sholat di dalam kamar sedangkan saya lagi di rumah, beliau memisahkan antara rakaat yang genap dengan rakaat yang ganjil dengan salam yang beliau SAW perdengarkan kepada kami”. (HR. Ahmad 6/83, syeikh Syuaib al -Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).
- Author: Redaksi