Terjadi Penggelembungan Suara di 16 Provinsi 83 Kabupaten/Kota, Anehnya Sirekap Tidak Menolak
- account_circle Redaksi
- calendar_month Ming, 25 Feb 2024

PAKAR Hukum Tata Negara dari Universitas Andalas (UNAND) Feri Amsari mengaku menemukan adanya penggelembungan suara Pemilu 2024 di 16 provinsi dan 83 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Hal itu berdasarkan temuan dari kecuranganpemilu.com.
“Penggelembungan suara ini terjadi cukup merata di berbagai TPS di seluruh Indonesia. Kami mempertanyakan sistem Sirekap yang tetap menerima suara dari TPS di atas 300 suara, padahal batasan suara di tiap TPS maksimal 300 suara. Seharusnya, sistem bisa menolak kalau ada TPS yang jumlahnya lebih dari 300 suara,” kata Feri di Jakarta, Sabtu, 24 Februari 2024.
Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi menambahkan seminggu sebelum dan sesudah Pemilu, masyarakat masih terus membicarakan tentang kecurangan Pemilu. Bukan hanya di media sosial, tapi juga media mainstream.
“Yang mendominasi (75 persen) adalah narasi negatif seperti adanya tuduhan kecurangan terstruktur, sistematis dan masif dalam pemilu, potensi penggunaan hak angket dan pemakzulan presiden terkait dugaan kecurangan dan manipulasi dalam penghitungan suara dan quick count,” ujar Ismail.
Hak Angket
Para pemantau Pemilu independen dari masyarakat sipil pun mendukung dilakukannya audit menyeluruh terhadap platform Sirekap dan proses rekapitulasi suara. Selain itu, mereka juga mendukung berjalannya hak angket guna menyelidiki dugaan terjadinya kecurangan pemilu. Hak angket dinilai sebagai salah satu upaya menyelamatkan demokrasi di Indonesia.
- Author: Redaksi