Bikin Geleng Kepala, Ulah Caleg di Sulteng Bongkar Makam Anggota Keluarga yang Tak Coblos Dirinya
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sel, 20 Feb 2024

“Walaupun salahnya bagaimana, orang mati sudah, mati sudah,” sambungnya.
Kalau mau baku anu, dengan orang masih hidup saja, boleh barangkali begitu kan,” jelasnya.
“Gak usah orang yang sudah meninggal, sudah 2 tahun lebih,” pungkasnya.
Kemudian ada seorang laki-laki yang memberikan pernyataan di dalam video dalam bentuk obroan.
“Makanya tadi saya bilang ke S. S jangan lihat perolehan suara di Kabonga Besar saja,” kata laki-laki tersebut.
Keluarga Menangis Histeris
Dalam video yang diunggah, terlihat anggota keluarga memakai kerudung pink menangis histeris.
Ia tampak pasrah melihat makam keluarganya itu dibongkar tanpa memakai alat khusus.
Caleg yang kabarnya dari partai kuning itu tetap nekat membongar makam.
Kemudian pemilik akun La Chechep Je, warga Donggala, Sulawesi Tengah juga memberikan penjelasan lebih detail.
“Caleg GOXXXX asal Kabonga Besar Kecamatan Banawa, menyuruh membongkar kabur yg sudah 2 tahun lalu di lahan yang sudah diwakafkan, hanya gara2 keluarga almarhum tak mencoblos dirinya di pesta pileg kemarin,”.
Kejadian tersebut kemudian banyak direpost oleh akun di Twitter. “Caleg bongkar makam warga, gegara keluarga alm tak mencoblos dirinya padahal tanah sudah 2 tahun diwakafkan,” tulis tangkapan layar akun @nenktainment yang direpost akun @Pai_C1.
Dari sumber yang beredar, menurut pengakuan dari keluarga Lan, bahwa tiga tahun lalu, caleg berinisal MR mempersilahkan mendiang dikuburkan di lahan tersebut.
Namun pasca 14 Februari 2024, pihak MR kemudian mendatangi keluarga MR dan meminta jasad MR dipindahkan gegara beda piliha saat nyobos.
Keluarga Lan juga mengatakan bahwa sebelum dibongkar istri MR sempat mendatangi rumah mereka dan meminta agar kuburan tersebut dibongkar.
“Istri Caleg MR mendatangi rumah keluarga almarhum bertemu dengan paman almarhum. Ia meminta untuk makam segera dipindahkan,” ucap salah satu keluarga.
Postingan tersebut banjir hujatan dari masyarakat.
- Author: Redaksi