Nasib Anak Durhaka Tewas Diracun Ibu yang Sering Disiksanya
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sab, 20 Jan 2024

Kediri – Nasib Anak Durhaka Tewas Diracun Ibu yang Sering Disiksanya. Peristiwa tersebut dimulai dari Sepeda angin yang dinaiki Paini, dimana siang itu tiba di toko milik Sidiq. Perempuan 50 tahun itu lalu turun dan membeli potasium seharga Rp 3.500. Racun pengusir hama itu lalu disimpannya di tas yang dibawanya.
Paini sengaja membeli potas bukan untuk mengusir hama sawah tapi untuk meracuni Surani (30), anak kandungnya. Kesabaran Paini habis karena ia sering dianiaya Surani.
Selama tinggal berdua dengan anaknya, Paini kerap dipukul jika tak memberi Surani uang. Puncaknya, Paini diusir dari rumahnya saat Surani membawa perempuan pulang ke rumah.
Paini yang menegur soal perempuan yang dibawa pulang Surani malah dibentak. Surani yang emosi lalu mengusir ibunya pada Kamis tanggal 9 Mei 2013.
Akibatnya, Paini hidup menggelandang dan kerap menumpang di rumah-rumah tetangganya. Namun kali ini, Paini ingin membuat perhitungan dengan anaknya. Ia merencanakan untuk membunuhnya dengan racun.
Untuk melancarkan rencana pembunuhannya, Paini kemudian memberanikan diri pulang ke rumahnya di Dusun Brumbung, Desa Sumberagung, Wates, Kabupaten Kediri. Di sana ia lalu memasak air dan membuat kopi.
Potas yang dibelinya lalu dikeluarkan dan diseduh campur kopi yang kemudian disuguhkan ke Surani. Tanpa curiga, kopi beracun itu kemudian diminum Surani.
Paini diam-diam mengamati reaksi racun itu. Benar saja, Surani tampak memegangi perutnya. Selang beberapa menit ia jatuh tersungkur ke lantai. Paini lalu datang dan memastikan apakah anaknya telah tewas atau belum dengan memegang dada Surani.
- Author: Redaksi